Tahukah kamu tentang banten? Selain sebagai provinsi yang terletak di ujung barat pulau jawa dan memiliki banyak wisata pantai yang menarik, banten juga memiliki sejarah dan destinasi budaya yang menarik pula. Hal ini karena letaknya yang sangat strategis sehingga dijadikan sebagai jalur perdagangan oleh para nelayan dan menyebabkan masuknya pengaruh islam, hindu, buddha, bahkan sampai penguasaan banten oleh bangsa-bangsa asing. Banten memang memiliki banyak sejarah, namun di blog ini saya hanya akan sedikit berbicara mengenai destinasi budaya yang ada di banten. Pernahkah kamu berkunjung ke tempat bersejarah di banten? Jika belum, mari kita simak sedikit pembahasan berikut
Inilah beberapa destinasi budaya yang bisa kita kunjungi di banten:
1. MASJID AGUNG BANTEN
Lokasi
Di desa banten, kecamatan kasemen, kota serang, provinsi banten.
Sejarah
Masjid agung banten hanya terletak sekitar 10 km di sebelah utara kota serang dan merupakan peninggalan Sultan Maulana Hasanuddin (155-1570), putera pertama sunan gunung jati. Konon, pembangunan masjid agung bermula dari instruksi sunan gunung jati kepada hasanuddin untuk mencara sebdang tanah yang masih suci untuk pembangunan keajaan banten. Kemudian hasanuddin shalat dan bermunajat kepada allah agar di beri petunjuk tentang tanah yang dimaksud ayahandanya. Setelah berdo’a, spontanitas air laut yang berada di sekitarnya menyibak menjadi daratan. Selanjutnya hasanuddin mulai mendiirikan kerajaan banten beserta komponen-komponen lainnya seperti alun-alun, pasar dan masjid agung.
Keunikan Masjid Agung Banten
Atap masjid bertumpuk lima, mirip pagoda china
Terdapat paviliun(tiyamah) yaitu bangunan bertingkat bergaya rumah belanda kontemporer.
Menara yang bentuknya mirip mercusuar terbuat dari batu bata dan tingginya kurang lebih 24 m. Untuk mencapai ujung menara, ada 83 buah anak tangga yang harus di tapaki dan melewati lorong yang hanya dapat di lewati oleh satu orang.
Terdapat alat pengukur waktu shalat yang berbentuk lingkaran pada bagian depan masjid dengan bagian atas berbentuk seperti kubah. Pada bagian atas kubahnya di tancapkan kawat berbentuk lidi. Melalui bayangan dari kawat itu dapat di ketahui kapan waktu shalat.
Bentuk mimbr yang besar dan antik, tempat imam yang berbentuk kecil, sempit dan seerhana.
Makam. Di serambi kiri masjid terdapat makam sultan maulana hasanuddin dengan permaisurinya, sultan ageng tirtayasa dan sulltan abu nashr abdul kahhar(sultan haji). Dan di serambi kanan terdapat makam sultan maulana muhammad beserta kerabatnya.
Bangunan masjid berbatasan dengan perkampungan di sebelah utara,barat dan selatan, alun-alun di sebelah timur dan benteng/keraton surosowan di sebelah tenggara.
Masjid agung banten dirancang oleh 3 arsitek dari latar belakang berbeda. Yang pertama adalah Raden Sepat, arsitek majapahit yang telah berjasa merancang Masjid Agung Demak, Masjid agung ciptarasaCirebon dan Masjid Agung Banten. Arsitek kedua adalah arsitek China bernama Cek Ban Su memberikan pengaruh kuat pada bentuk atap masjid bersusun 5 mirip pagoda China. Lalu arsitek ketiga adalah Hendrik Lucaz Cardeel, arsitek Belanda yang kabur dari Batavia menuju Banten di masa pemerintahan Sultan Haji tahun 1620, dalam status mualaf dia merancang menara masjid serta bangunan tiyamah di komplek masjid agung Banten. Karena jasanya tersebut, Cardeel kemudian mendapat gelar Pangeran Wiraguna.
Kegiatan yang dapat dilakukan
Selain sekedar bekunjung, kamu dapat menambah wawasanmu tentang peninggalan kerajaan banten disini, membeli oleh-oleh khas banten, berfoto bersama teman maupun keluarga di masjid atau menara masjid agung, itu adalah hal yang sudah umum di lakukan, bezirah ke makam para sultan pendiri atau penguasa banten besert keluarganya.
Akses
Untuk akses ke lokasi ini kamu dapat menaiki kendaraan pribadi atau kendaraan umum. Dari terminal Pakupatan, Serang menggunakan bis jurusan Banten Lama. Jika tidak ada dapat menaiki angkutan umum jurusan royal lalu turun di royal dan naik angkutan jurusan banten lama, bisa juga dengan mencarter mobil angkutan kota menuju lokasi selama kurang lebih setengah jam.
Jika dari jakarta, kamu bisa menaiki kereta api dari stasiun pasar senen atau tanah Abang Jakarta Pusat, dan turun di stasiun serang lalu naik kendaraan menuju banten lama . Bisa juga naik bus dari jakarta jurusan merak turun di serang timur/terminal pakutan dan naik kendaraan lagi menuju banten lama.
2. BENTENG SPEELWIJK
Lokasi
Di kawasan banten lama tepatnya di seberang vihara avalokitesvara yang hanya dipisahkan oleh sebuah sungai.
Sejarah
Benteng speelwijk di bangun oleh Lucazoon Cardeel pada 1684-1685 semasa pemerintahan Sultan Banten Abu Nashr Abdul Qohhar(1672-1684), dan kemudian di perluas pada 1731. Nama Speelwijk digunakan sebagau bentuk penghormatan kepada Gubernur Jenderal VOC Cornelis Janzoon Speelman. Speelman mulai menjabat pada 5 november 1684 menggantikan Rijkloff van Goens dan meninggal di batavia pada 11 januari 184.Benteng ini adalah salah satu sisa peningglan kependudukan tentara kolonial belanda yang di hancurkan oleh deandles.
Spesifikasi:
Benteng Speelwijk dilengkapi dengan 4 bastion, jendela meriam, ruang jaga, basement untuk gudang/logistik dan tambatan perhu. Benteng ini di lengkapi dengan parit keliling yang berfungsi sebagai pertahan luar benteng dengan ketebalan 1,5m-2m. Di benteng ini terdapat bastion dan sebuah menara pengintai. Pembagian ruangan utama di dalam benteng adalah kamar penyimpanan senjata, rumah komandan, kantor administrasi dan gereja yang sekarang hanya tinggal reruntuhan saja. Di areal benteng, tepatnya di sisi luar sebelah selatan terdapat pemakaman orang asing yang disebut Kerkhoff. Bentuk bangunan makam terlihat tidak seragam. Salah satu bangunan makam yang paling besar adalah makam Komandan Hugo Pieter Faure(1718-1763), sang panglima perang.
Terdapat lubang masuk berbentuk lengkung tanpa pintu. Lubang itu terletak lebih tinggi dari tanah diluarnya dan bagian atas benteng itu digunakan untuk membidik lawan. Dari menara pengawas di atas benteng speelwijk, penjaga benteng bisa melihat kapal-kapal musuh yang tengah mendekati pantai dari arah laut jawa. Disini juga ada lorong perlindungan sebagai tempat berlindung tentara yang dapat kamu lewati dan rasakan bagaimana suasana di lorong tersebut ketika kamu melewatinya.
Akses
Akses menuju tempat ini sama dengan menuju ke banten karena benteng ini berada di kawasan banten lama. Kamu hanya perlu berjalan menyusuri jalan kawasan banten lama.
3. VIHARA AVALOKITESVARA
Sejarah
Tahukah kamu, vihara ini merupakan vihara tertua di provinsi Banten. Konon, vihara ini sudah di bangun sejak abad ke-16. Letaknya ada di kecamatan kasemen, wilayah banten lama. Vihara ini memiliki nama lain yaiu Kelenteng Tri Darma. Mengapa demikian? Karena vihara melayani tiga kepercayaan umat sekaligus yaitu Kong Hu CU, Taoisme dan Budhha.
Menurut sumber yang ada, sejarah pembangunan vihara ini berkaitan erat dengan Syarif Hidayatullah atau yang kita kenal dengan nama Sunan Gunung Jati. Ia adalah salah satu tokoh penyebar agama islam di tanah jawa yang memiliki istri yang masih keturunan kaisar tiongkok bernama Putri Ong Tien. Melihat banyak pengikut putri yang masih memegang teguh keyakinannya, sunan gunung jati membangun vihara pada tahun 1542 di wilayah banten, tepatnya di desa Dermayon dekat dengan masjid agung banten. Namun, pada tahun 1774 vihara ini di pindahkan ke kawasan pamarican hingga sekarang. Versi lain menyebutkan bahwa vihara ini di bangun pada tahun 152 yaitu pada masa emas kerajaan banten saat di pimpin oleh Sultan Agung Tirtayasa.
Spesifikasi:
Vihara Avalokitesvara memiliki luas 10 hektar dengan altar Dewi Kwa Im sebagai altar utamanya yang berusia hampir sama dengan bangunan vihara tersebut. Selain itu di sisi samping kanan dan kiri terapat patung dea-dewa yang berjumlah 16 dan tiang batu yang berukir naga. Biasanya, vihara ini ramai dikunjugi oleh turis luar negeri pada saat perayaan Tahun Baru Imlek dan peringatan Lakwe Gawe Cakau, hari kesempurnaan Dewi Kwan Im sebagai Ibu Suri Buddha. Di dalam vihra, kamu dapat menemukan beraneka koleksi arsip, foto, lukisan dan patung Dewi Kwan Im peninggalan Kekaisaran Tiongkok pada masa Dinasti Ming.
Akses
Akses untuk sampai ke tempat ini adalah dengan melalui tol Jakarta-Merak, keluar di pintu serang timur, jalan lurus menyebrangi lampu merah. Pada pertigaan belok kiri masuk ke jl. Ayip Usman sampai di ujung jl. Ayip usman belok kanan masuk ke jl. Raya Kasemen, ikuti jalan sampai bertemu pasar sebelum sebuah jembatan. Belok kiri sebelum jembatan menyusuri tepian sungai dan belok ke kiri lagi saat bertemu pintu gerbang pelabuhan.
atau...
atau...
Kamu hanya perlu mengitari benteng speelwijk untuk sampai di vihara ini karena letaknya berdekatan.
4. KERATON KAIBON
Lokasi
Keraton kaibon terletak di kampung kroya, sekitar 500 meter di sebelah tenggara keraton surosowan.
Sejarah
Arti dari Kaibon adalah Ka-ibu-an, yaitu tempat tinggal ibunda sultan. Keraton ini di bangun pada tahun 1815 dan menjadi keraton kedua di banten setelah Keraton Surosowan. Keraton kaibon di bangun sebagai tempat tinggal Ratu Aisyah.
Tahun 1832 keraton kaibon di hancurkan oleh pihak belanda. Penyerangan dilakukan karena Sultan Syaifudin menolak permintaan Belanda untuk meneruskan pembangunan Jalan Raya Anyer-Panarukan.
Spesifikasi
Saat ini, reruntuhan keraton kaibon menjadi saksi tentang kejayaan kerajaan banten lama. Keraton ini di bangun menghadap barat dengan kanal di bagian depannya. Fungsi kanal ini adalah sebagai media transportasi untuk menuju ke keraton surosowan yang letaknya berada di bagian utara. Ruang utama keraton ini adalah kamar tidur Ratu Asiyah yang dilengkapi dengan teknologi pendingin ruangan. Terlihat dari lubang yang terdapat dalam ruangan. Pada bagian depan di batasi dengan gerbang yang memiliki 5 pintu. Arti dari 5 ini mengikuti jumlah shalat dalam satu hari yang dilakukan oleh umat muslim.
5. MUSEUM KEPURBAKALAAN BANTEN
Lokasi
Di desa banten, kecamatan kasemen, kota serang, provinsi banten
Sejarah
Pendirian museum ini didasari karena adanya potensi budaya yang pernah hidup dan berkembang di wilayah banten. Museum ini di resmikan pada tanggal 13 juli 1985 oleh Direktur Jenderal Kebudyaan saat itu ialah Prof. DR. HaryatiPendirian museum ini didasari karena adanya potensi budaya yang pernah hidup dan berkembang di wilayah Banten.
Spesifikasi:
Museum ini memiliki luas tanah kurang lebih 10.000 m2 dan bangunannya 778 m2. Di bangun dengan gaya arsitektur tradisional jawa barat seperti yang terlihat dari bentuk atapnya. Benda-benda yang tersimpan dalam museum ini berupa benda-benda koleksi asli dan replika. Koleksi museum di bagi menjadi beberapa koleksi yaitu:
Koleksi arkeologika
Meliputi benda-benda peninggalan searah dan purbakala yng di temukan di situs banten lama yang berasal dari masa prasejarah, hindu-buddha, kesultanan banten dan kolonial belanda. Terdiri dari arca nandi, mamolo, gerabah, lesung batu dan sejenisnya.
Koleksi Keramologika
Berupa keramik dan gerabah. Keramik yang ada disini terdiri dari keramik asing dan lokal. Keramik asing umumnya berasal dari birma, vietnam, china dan lainnya.
Memolo adalah hiasan atap mesjid yang terbuat dari bahan liat. Memolo ini ditemukan dalam keadaan relatif utuh di situs Banten Lama yang berasal dari masa Kesultanan Banten sekitar abad 16-19 Masehi.
Hiasan Kerpus dan Ragam Lantai.
Ragam Lantai Keraton Surosowan Penelitian secara arkeologis mendapati bahwa Keraton Surosowan pada beberapa bagiannya menggunakan lantai ang dilapisi tegel yang terbuat dari tanah liat dan marmer dengan beberapa ukuran.
Hiasan Kerpus Beberapa bangunan di dalam lingkungan Keraton Surosowan beratapkan genteng, ini dapat disimpulkan dari adanya temuan berupa hiasan karpus. (1) Hiasan karpus bagian tengah atap dengan bentuk binatang. DIlihat dari bentuk kepala, sayap, dan ekor, hiasan ini berupa figur burung merak, (2) Hiasan kerpus bagian tepi, secara arkeologis di duga berasal dari abad 17 Masehi.
Koleksi Numismatika
Merupakan koleksi mata uang.
Koleksi Etnografika
Berupa koleksi alat tenun. Koleksi ini merupakan alat tenun yang ada di daerah Banten sejak Banten sebelum Islam sampai sekarang masih digunakan. Selain itu juga terdapat sejumlah benda-benda tradisional dari daerah Banten seperti pakaian, senjata, dan alat kesenian.
Persenjataan
Alat kesenian Debus dan Peti perhiasan
Kotak-kotak peti ini diduga digunakan sebagai wadah barang-barang berharga. Hal tersebut dilihat dari pola hias di kulit peti yang cukup raya, pola hiasnya dibuat dengan mengukir ataupun merekatkan bahan-bahan seperti kulit kerang. Motif pola hiasnya memperlihatkan motif dari luar Banten, sehingga keberadaan peti ini juga memperlihatkan hubungan niaga Banten yang cukup luas dengan wilayah-wilayah lain.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar